Nama Kelompok : Arum
Wening,
Ferra Amalia, S.P,
Muhammad Ali Vikri
Kelas : 4EA23
Ferra Amalia, S.P,
Muhammad Ali Vikri
Kelas : 4EA23
BAB IX
BISNIS DAN
PERLINDUNGAN KONSUMEN
1. Hubungan
produsen dan konsumen
Proses interaksi yang terjadi di pasar mengakibatkan perputaran
uang antar konsumen dan produsen berjalan dengan lancar. Rumah tangga konsumen
memperoleh uang pada pasar faktor produksi, sementara rumah tangga produsen
memperoleh uang melalui penjualan barang dan jasa. Kondisi ini disebut sebagai
simbiosis mutualisme antara sektor rumah tangga perusahaan dan rumah tangga
konsumen.Alfred Marshal menyebut bahwa permintaan akan faktor produksi
merupakan turunan ( derived demand ) dari permintaan akan barang dan jasa yang
timbul karena kebutuhan manusia. Besarnya pendapatan baik produsen maupun
konsumen tergantung pada :
- Kuantitas
faktor produksi yang digunakan oleh perusahaan
- Jumlah
barang dan jasa yang berhasil diciptakan dengan adanya proses produksi.
- Tingkat
harga penggunaan yang berlaku, karena faktor produksi juga mempunyai harga yang
akan menjadi biaya produksi bagi perusahaan
Permintaan akan barang timbul karena individu pada sektor rumah
tangga :
- Memerlukan
barang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
- Memiliki
daya beli ( pendapatan berupa uang ) yang diperoleh dari penjualan atas faktor
– faktor produksi yang dimilikinya ke sektor rumah tangga perusahaan
2. Gerakan Konsumen
Gerakan konsumen merupakan hal sangat penting dalam upaya riil
mewujudkan perlindungan konsumen dan keadilan dalam pasar. Pada prinsipnya
sebuah gerakan konsumen diawali dari kesadaran akan hak dan kewajiban konsumen.
Pelanggaran dan tidak terpenuhinya hak konsumen menjadi sumber utama bagi
terjadinya permasalahan/sengketa konsumen. Ketidakadilan bagi konsumen muncul
dalam sengketa konsumen. Kesadaran akan kondisi ketidakadilan tersebut menjadi
salah satu penggerak bagi sebuah gerakan konsumen guna mewujudkan keadilan
pasar. Gerakan konsumen sendiri akan terwujud jika terbangun solidaritas
diantara konsumen. Untuk menuju sebuah kesadaran kritis dan tumbuhnya rasa
solidaritas tersebut memerlukan proses pendidikan yang terus menerus. Untuk
memperkenalkan gerakan konsumen tersebut, peserta diharapkan mampu memahami
makna dan tujuan dari gerakan konsumen. Beberapa cara untuk mengetahui dan
memahami gerakan konsumen antara lain dengan memahami istilah-istilah yang
seringkali rancu dan salah kaprah dalam penggunaannya (konsumerisme dengan
konsumtivisme) dan mengetahui sejarah gerakan konsumen di berbagai belahan
dunia. Bahwa perlu dipahami juga bagaimana gerakan konsumen telah pula
dilakukan di negara lain mulai beberapa ratus tahun yang lalu. Peserta diajak
untuk semakin memiliki solidaritas dengan memahami pentingnya sebuah
pengorganisasian masyarakat.
3. Konsumen Adalah Raja
Istilah pembeli adalah raja dibuat oleh produsen untuk
memperkuat citra bahwa pelanggannya mendapatkan prioritas utama. Dengan
demikian, konsumen akan kembali membeli karena merasa diistimewakan oleh
produsen dan mendapat perhatian lebih. Keuntungan hal ini bagi produsen adalah
membuat konsumen nyaman demi daya jual yang akan tercapai dan setiap tujuan
penjualan perusahaan akan terpenuhi. Karena, pelayanan adalah salah satu
strategi marketing yang paling penting. Keuntungan hal ini bagi konsumen adalah
konsumen mandapat perasaan nyaman dalam membeli barang dan merasa diistimewakan
oleh perusahaan tersebut. Oleh karena hal ini, banyak perusahaan meningkatkan
pelayanan kepada konsumen. Perusahaan yang mampu menarik hati para konsumen
dengan pelayanan terbaiknya adala perusahaan uang dinilai berhasil strategi
marketingnya. Sehingga istilah " konsumen adalah Raja " masih berlaku
dalam pasar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar