BAB
5
SUMBER
DAYA KONSUMEN DAN PENGETAHUAN
1. Sumber
Daya Ekonomi
Sumber Daya
Ekonomi adalah segala sumber daya yang dimiliki berupa barang atau jasa untuk
memenuhi kebutuhan manusia, baik itu yang berasal dari sumber daya alam (SDA) maupun
dari sumber daya manusia (SDM) yang dapat memberikan manfaat atau keuntungan
(benefit), serta dapat diolah sebagai modal dasar dalam pembangunan ekonomi.
Sumber daya
ekonomi merupakan salah satu bentuk dari sumber daya konsumen. Sumber daya
Ekonomi terdiri dari:
Ø Sumber Daya Alam (SDA)
Semua sumber / kekayaan yang berasal
dari alam (Tanah, air, angin, cahaya matahari, mineral, dsb). Contoh: Sumber
daya tanah dapat dimanfaatkan sebagai lahan perkebunan, lalu hasil perkebunan
tersebut dijual sehingga menghasilkan keuntungan.
Ø Sumber Daya Manusia (SDM)
Semua kegiatan manusia baik jasmani
(fisik) maupun rohani yang bertujuan untuk kegiatan produksi. Contoh: Petani,
nelayan, buruh, karyawan, pegawai, dll.
Ø Sumber Daya Kewirausahaan
Suatu sikap, perilaku,
semangat seseorang dalam menangani sebuah usaha atau kegiatan ekonomi, sehingga
dapat menghasilkan keuntungan. Contoh: Pengusaha kain, pengusaha tahu &
tempe, pengusaha peternakan, dll.
Ø Sumber Daya Modal
Sumber daya yang dibuat oleh manusia
baik berupa uang maupun barang yang dapat digunakan dalam membantu proses
kegiatan produksi. Contoh:
Uang, bahan baku, bahan bakar, mesin, bangunan / gedung untuk tempat produksi,
dll.
Sumber daya
ekonomi mempengaruhi sumber daya konsumen, atau biasa dikenal dengan potensi
ekonomi. Keadaan ekonomi konsumen sangat mempengaruhi konsumen tersebut dalam
mengambil sebuah keputusan. Keputusan konsumen sehubungan dengan produk sangat
dipengaruhi oleh jumlah sumber daya ekonomi yang dimiliki pada saat ini maupun
pada masa yang akan datang. Berikut ini adalah pembagian sumber daya ekonomi
(pendapatan) konsumen, yaitu:
Ø Sumber daya ekonomi individu
Ø Sumber daya ekonomi keluarga
Ø Sumber daya ekonomi rumah tangga
Selain
pendapatan, sumber daya ekonomi lainnya yaitu kekayaan (asset / nilai bersih)
dan kredit. Kekayaan seseorang berkorelasi dengan pendapatan orang tersebut.
2. Sumber Daya Sementara
Waktu
menjadi variabel yang semakin penting dalam memahami perilaku konsumen karena
kemiskinan waktu yang semakin banyak dialami orang Amerika. Jam yang dihabiskan
di tempat kerja setiap minggu (termasuk waktu pulang pergi, pekerjaan rumah
tangga, dan pekerjaan sekolah) meningkat dari 40,6 jam pada tahun 1973 menjadi
47,3 pada tahun 1984. Pada waktu yang sama, rata-rata jumlah jam yang tersedia
untuk waktu senggang tuun dari 26,2 jam menjadi 18,1 jam perminggu. Salah
satu variabel yang paling individual dari perilaku manusia berhubungan dengan
bagaimana orang menggunakan anggaran waktu mereka. Kebanyakan dihabiskan untuk
bekerja, tidur, dan kegiatan wajib lain. Namun, suatu bagian dihabiskan untuk
kegiatan yang sangat pribadi yang disebut waktu senggang (leisure), yang
mencerminkan baik keperibadian maupun preferensi gaya hidup.
a. Barang yang Menggunakan Waktu
Produk yang memerlukan pemakaian waktu dala
mengkonsumsinya.
Contoh:
·
Menonton TV
·
Memancing
·
Golf
·
(waktu
Senggang) Tidur
·
Perawatan
pribadi, pulang pergi (waktu wajib)
b.
Barang Penghemat Waktu
Produk yang menghemat waktu memungkinkan konsumen
meningkatkan waktu leluasa mereka.
Contoh:
·
oven
microwave
·
pemotong
rumput
·
fast food.
3. Sumber Daya
Kognitif
Pengertian
sumber daya kognitif adalah kemampuan untuk secara lebih tepat
merepresentasikan dunia dan melakukan operasi logis dalam representasi konsep
yang berdasar pada kenyataan. Teori ini membahas munculnya dan diperolehnya
schemata skema tentang bagaimana seseorang mempersepsi lingkungannya dalam
tahapan-tahapan perkembangan, saat seseorang memperoleh cara baru dalam
merepresentasikan informasi secara mental.
Teori ini
digolongkan ke dalam konstruktivisme :
Ø Sumber Daya
Konsumen Perhatian
Ø Sumber Daya
Kognitif – Perhatian
Sumberdaya
Kognitif menggambarkan kapasitas mental yang tersedia untuk menjalankan
berbagai kegiatan pengolahan informasi Alokasi Kapasitas Kognitif dikenal
sebagai perhatian (attention). Perhatian terdiri dari dua dimensi :
Ø Arahan
(direction) menggambarkan fokus perhatian
Ø Intensitas
mengacu pada jumlah kapasitas yang difokuskan pada arahan tertentu. Karena
kapasitas tersebut terbatas, orang harus selektif dalam apa yang mereka
perhatikan dan berapa banyak perhatian dialokasikan selama pengolahan
informasi. Contoh : psikologi kognitif menyatakan bahwa perilaku manusia tidak
ditentukan oleh stimulus yang berada dari luar dirinya, melainkan oleh faktor
yang ada pada dirinya sendiri.
4.
Kandungan Pengetahuan
Psikolog
kognitif mengemumakan bahwa ada dua jenis pengetahuan dasar : deklaratif dan
prosedural.
Ø pengatahuan deklaratif (declarative
knowledge) melibatkan fakta subjektif yang sudah diketahui, sementara
pengetahuan prosedural (procedural knowledge) mengacu pada pengertian bagaimana
fakta ini dapat digunakan. Fakta ini bersifat subjektif dalam pengertian bahwa
fakta tersebut tidak perlu sesuai dengan realitas objektif.
Ø Pengetahuan deklrataif dibagai
menjadi dua kategori : episodik dan semantik. Pengetahuan episodik (episodic
knowledge) melibatkan pengetahuan yang dibatasi dengan lintasan waktu.
Pengetahuan ini digunakan untuk menjawab pertanyaan, “kapan anda terakhir kali
membeli sejumlah pakaian?” sebaliknya, pengetahuan sematik (semantic knowledge)
mengandung pengetahuan yang digeneralisasikan yang memberikan arti bagi dunia
seseorang. Ini adalah pengetahuan yang akan anda gunakan dalam mendeskripsikan
sebuah barang.
Pengetahuan
konsumen di bagi dalam tiga dibidang umum :
ü Pengetahuan Produk (product
knowledge) adalah
kumpulan berbagai macam informasi mengenai produk. Pengetahuan ini meliputi
kategori produk, merek terminologi produk atribut atau fitur, harga produk dan
kepercayaan mengenai produk.
ü
Pengetahuan Pembelian (purchase knowledge) adalah Pengetahuan Pembelian
terdiri atas pengetahuan tentang toko, lokasi produk di dalam toko dan
penempatan produk yang sebenarnya di dalam toko tersebut. Pengetahuan Konsumen
cenderung lebih senang mengunjungi toko yang sudah dikenalnya untuk berbelanja,
karena telah mengetahui dimana letak produk di dalam toko tersebut. Hal ini
akan memudahkan konsumen untuk berbelanja atau melakukan pembelian. Hal ini
akan memudahkan konsumen untuk berbelanja karena konsumen bisa menghemat waktu
dalam mencari lokasi produk.
ü Pengetahuan Pemakaian (usage
knowledge). Suatu
produk akan memberikan manfaat kepada konsumen jika produk tersebut telah
digunakan atau dikonsumsi. Agar produk tersebut bisa memberikan manfaat yang
maksimal dan kepuasan yang tinggi, maka konsumen harus bisa menggunakan atau
mengkonsumsi produk tersebut dengan benar. Produsen berkewajiban untuk
memberikan informasi yang cukup agar konsumen mengetahui cara pemakaian suatu
produk. Pengetahuan pemakaian suatu produk adalah penting bagi konsumen.
5. Organisasi Pengetahuan
Organisasi
pengetahuan merupakan sesuatu untuk mengatur atau struktur organisasi
untuk mengelompokan sesuatu, organisasi ini di buat untuk memudahkan
penggunaan dokumen atau pengetahuan itu sendiri atau juga bisa mendeskripsikan
dokumen, isi, fitur dan tujuan, serta membuat dokumen-dokumen dan bagian yang
dapat diakses oleh orang-orang dalam mencari pesan yang isinya meliputi
pengetahuan. Organisasi pengetahuan bisa di artikan juga sebagai tentang
kegiatan seperti mendokumenkan, pengindeksan dan klasifikasi yang dilakukan di
perpustakaan, database, arsip dll kegiatan ini dilakukan oleh pustakawan,
arsiparis, spesialis subyek dan sekaligus oleh algoritma komputer.
Pengetahuan
dalam suatu organisasi dapat menjadikan organisasi tersebut memahami tujuan
keberadaanya, diantara tujuan-tujuan tersebut yang terpenting adalah bagaimana
organisasi memahami cara mencapai tujuannya, Organisasi-organisasi yang sukses
adalah organisasi yang secara konsisten menciptakan pengetahuan baru dan
menyebarkanya secara menyeluruh didalam organisasinya dan secara cepat
mengadaptasinya kedalam teknologi dan produk serta layanan mereka. Melihat
perannya yang begitu penting bagi suatu organisasi, maka semua pengetahuan yang
dimiliki oleh suatu organisasi harus dikelola dengan baik, sehingga pengetahuan
tersebut dapat berperan optimal untuk organisasinya.
6. Mengukur Pengetahuan
Pengukuran
pengatahuan objektif (objective knowledge) adalah pengukuran yang menyadap apa
yang benar-benar sudah disimpan oleh konsumen di dalam ingatan. Ukuran
pengetahuan objektif, yang berfokus pada potongan informasi khusus yang mungkin
diketahui konsumen. Dan pilihan akhir untuk menilai pengetahuan adalah dengan
menggunakan ukuran pengetahuan subjektif (subjective knowledge). Pengetahuan
ini sireflesikan oleh pengukuran yang menyadap persepsi konsumen mengenai
banyaknya pengetahuan mereka sendiri. Pada dasarnya, konsumen diminta untuk
menilai diri mereka sendiri berkenaan dengan pengetahuan produk atau keakraban
mereka. Ukuran pengetahuan subjektif berrpusat di sekitar kesan konsumen mengenai
pengetahuan total dan keakraban mereka.
Akhirnya,
pertimbangan diberikan pada metode alternatif untuk pengukuran pengetahuan.
Pengalaman pembelian atau pemakaian, walaupun tentu saja berhubungan dengan
pengetahuan, tidak harus memberikan indikasi yang akurat mengenai beberapa
persisnya informasi yang dimiliki konsumen.
Pengetahuan
konsumen terdiri dari informasi yang disimpan di dalam ingatan. Pemasar
khususnya tertarik untuk mengerti pengetahuan konsumen. Informasi yang dipegang
oleh konsumen mengenai produk akan sangat mempengaruhi pola pembelian mereka.Di
dalam Psikologi kognitif dijelaskan bahwa ada dua jenis pengetahuan dasar,
yaitu pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural. Pengetahuan deklaratif
melibatkan fakta subjektif yang sudah diketahui. Pengetahuan deklaratif sendiri
dibagi menjadi dua kategori, yaitu pengetahuan episodik (melibatkan pengetahuan
yang dibatasi dengan lintasan waktu) dan pengetahuan semantik (mengandung
pengetahuan yang digeneralisasikan dan memberi arti bagi dunia seseorang).
Sedangkan pengetahuan prosedural mengacu pada pengertian bagaimana fakta ini
dapat digunakan. Fakta ini juga bersifat subjektif dalam pengertian fakta
tersebut tidak perlu sesuai dengan realitas objektif.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar